Senin, 19 Oktober 2015

GENERATOR LUBE OIL SYSTEM




GENERATOR LUBE OIL SYSTEM

System lube oil pada Generator adalah dengan cara memompa oli pelumas ke bearing-bearing Generator. Adapun komponen-komponen utama dari pelumasan itu adalah sebagai berikut;
  • Tanki penampungan lube oil (Resrevoir) dengan kapasitas 150 galon
  • Pompa lube oil yang digerakan oleh putaran generator
  • Motor DC, atau disebut Auxiliaru lube oil pump
  • Heat exchanger
  • Filter lube oil


Untuk mencegah dari kerusakan maka bearing  generator harus dilumasi pada saat generator shaft berputar. Oleh karena itu pelumasan bearing sudah mesti terjadi pada saat unit startup, pada saat operasi dan pada saat shaft rotor mengalami perlambatan pada waktu proses shutdown. Untuk menjamin proses pelumasan dalam semua kondisi tersebut diatas, pompa yang digerakan oleh motor DC auxiliary harus selalu dalam posisi standby. Pada kondisi terjadi kegagalan pompa utama generator atau saat turbine dalam proses shutdown maka pompa auxiliary akan beroperasi. Begitu juga pada proses startup pompa auxiliary akan beroperasi dan akan digantikan oleh pompa utama pada saat tekanan lube oil sudah mencapai tekanan normal operasi,


Generator-Driven Lube Oil Pump
Pompa ini terdapat di ujung exciter pada generator,  pompa ini diputar oleh rotor shaft generator berfungsi untuk men-supply lube oil ke bearing-bearing saat speed shaft sudah pada posisi putaran normal. Dikarenakan tekanan akan berkurang saat putaran rendah maka pompa auxiliary yang akan bekerja untuk membackup memenuhi kebutuhan tekanan lube oil selama proses startup dan shutdown.

Auxiliary Lube Oil Pump
Pompa auxiliary lube oil men-supply bearing-bearing generator pada 5 menit pertama startup, pada kondisi main pump mengalami kegagalan dan pada saat proses shutdown. Pompa auxililary ini diputar oleh motor DC dengan daya 2-hp, tegangan 125 VDC, dikontrol melalui sequence turbine di system turbine control panel.  Sequence ini memonitor lube oil system pressure dan dan shaft speed dari generator, mengaktifkan pompa auxiliary saat generator startup. Shutdown dan pada kondisi tekanan lube oil drop diposisi 12 psig. Alarm akan berbunyi jika pompa auxiliary beroperasi saat putaran generator pada putaran normal operasi.



GENERATOR LUBE OIL SYSTEM OPERATION

Rujukan gambar   F&ID Dwg. 20100-01-737248, Generator Lube Oil System.
Adapun system operasi dari generator system dapat dijelaskan sebagai berikut;
Pompa utama lube oil menghisap oli dari tanki (reservoir) menggunakan pipa tersendiri/terpisah dari pipa pompa auxiliary.
Check valve pada pompa utama dan pompa auxiliary berfungsi untuk menjaga aliran lube oil pada pipa pada saat pompa beroperasi.
Relief valve PSV-1027 berfungsi mencegah terjadinya kelebihan tekanan oli dari sisi keluaran pompa auxiliary jika melampui 85 psig.
Kedua pompa akan mengalirkan lube oil, bertemu pada sebuah pipa keluaran menuju heat exchanger.
Tekanan lube oil dijaga pada batasan 30 psig dengan menggunakan control valve PCV-1013. Control valve memonitor tekanan lube oil pada filter lube oil disisi sebelum heat exchanger.
Oli yang panas dari discharge akan didinginkan oleh fin-fan heat exchanger sebelum mengalir ke rangkaian filter lube oil. Lokasi heat exchanger lube oil berada di auxiliary trailer. Lube oil akan melewati cooler jika thermostat control valve TCV-1000 membaca temperature lube oil lebih besar dari 1400F. Saat temperature lube oil bertambah pada kondisi tubine beroperasi valve akan mengalirkan lube oil semangkin banyak menuju heat exchanger hingga pada 1400F hampir semua lube oil akan mengalir menuju heat exchanger
Setelah melalui control valve TCV-100 lube oil akan melewati temperature sensor TE-1025 yang akan memonitor temperature  actual lube oil, dan akan mengaktifkan signal alarm TAH-1025 saat temperature mencapai 1600F atau lebih dan akan menginisiasi Shutdown CDLO pada temperature 1900F keatas.
Lube oil yang sudah didinginkan melalui heat exchanger akan mengalir menuju filter lube oil. Transmitter Differential Pressure PDT-0015 berfungsi memonitor differential pressure pada filter yang akan mengirimkan signal 4-20 mA ke Turbine control panel akan mengaktifkan alarm differential pressure PDAH-0015 jika differential pressure mencapai 20 psid.

Differential Pressure PDT-0026 berfungsi memonitor pressure pipa supply  yang akan mengirimkan signal 4-20 mA ke Turbine control panel akan mengaktifkan alarm PAL-0026 jika pressure berada dibawa 25 psid. Dan menginisisasi shutdown FSLO PALL-0026 dan PAHH-0022 pada saat pressure berada dibawah 12 psig dan 60 psig atau lebih.

Pressure transmitter PT-0026 and monitors the supply line pressure and relays oil pressure data in
the form of 4–20-mA signals to the electronic control system for display on the CRT. The control
system activates alarm PAL-0026 at 25 psig decreasing, and initiates FSLO shutdowns PALL-
0026 and PAHH-0026 at 12 psig decreasing and 60 psig increasing respectively.
At the filter output, lube oil pressure is applied to pressure control valve PCV-1013 to limit oil
pressure to 30 psig. This valve protects against overpressure, which can force oil past the seals in
the generator-bearing assemblies, by porting excess oil back to the reservoir. At this point, lube oil
also enters the generator shaft bearing assemblies through the orifices at the exciter and drive ends
of the generator. RTD sensors TE-1021 TE-1022, TE-1023, and TE-1024 monitor the temperature
of the bearing assemblies and relay this data in the form of 4–20-mA signals to the electronic
control system, activating an alarm at 197 °F and initiating an FSLO shutdown at 203 °F.
Sensing elements TE-1035 and TE-1036 monitor the temperature of lube oil leaving the bearings
and transmit this data in the form of 4–20-mA signals to the electronic control system. These
sensors activate an alarm at 189 °F and initiate an FSLO shutdown at 194 °F. Oil from the bearing
assemblies is gravity-drained back to the generator lube oil reservoir. Flow indicators in each drain
line permit visual verification of oil flow.
Level gauge LG-1006 permits visual monitoring of the lube oil level in the reservoir, while tank
level transmitter LT-0001 initiates an alarm if oil level falls to 15 11/16" or rises to 21 11/16" (as
measured from bottom of the tank). Thermostatically controlled immersion heater HE-1005
maintains the reservoir oil temperature at 90 °F (±8 °F). Tank temperature element TE-1020
monitors reservoir oil temperature and transmit this data in the form of 4–20-mA signals to the
electronic control system. The controls system activates alarm TAL-1020 if the oil temperature
falls to 70 °F.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar