GENERATOR LUBE OIL SYSTEM
GENERATOR
LUBE OIL SYSTEM
System lube oil pada Generator adalah dengan cara memompa oli pelumas ke
bearing-bearing Generator. Adapun komponen-komponen utama dari pelumasan itu
adalah sebagai berikut;
- Tanki penampungan lube oil (Resrevoir) dengan kapasitas 150 galon
- Pompa lube oil yang digerakan oleh putaran generator
- Motor DC, atau disebut Auxiliaru lube oil pump
- Heat exchanger
- Filter lube oil
Untuk mencegah dari kerusakan maka bearing generator harus dilumasi pada saat generator
shaft berputar. Oleh karena itu pelumasan bearing sudah mesti terjadi pada saat
unit startup, pada saat operasi dan pada saat shaft rotor mengalami perlambatan
pada waktu proses shutdown. Untuk menjamin proses pelumasan dalam semua kondisi
tersebut diatas, pompa yang digerakan oleh motor DC auxiliary harus selalu
dalam posisi standby. Pada kondisi terjadi kegagalan pompa utama generator atau
saat turbine dalam proses shutdown maka pompa auxiliary akan beroperasi. Begitu
juga pada proses startup pompa auxiliary akan beroperasi dan akan digantikan
oleh pompa utama pada saat tekanan lube oil sudah mencapai tekanan normal
operasi,
Generator-Driven
Lube Oil Pump
Pompa ini terdapat di ujung exciter pada generator, pompa ini diputar oleh rotor shaft generator
berfungsi untuk men-supply lube oil ke bearing-bearing saat speed shaft sudah pada
posisi putaran normal. Dikarenakan tekanan akan berkurang saat putaran rendah
maka pompa auxiliary yang akan bekerja untuk membackup memenuhi kebutuhan
tekanan lube oil selama proses startup dan shutdown.
Auxiliary
Lube Oil Pump
Pompa auxiliary lube oil men-supply bearing-bearing
generator pada 5 menit pertama startup, pada kondisi main pump mengalami
kegagalan dan pada saat proses shutdown. Pompa auxililary ini diputar oleh
motor DC dengan daya 2-hp, tegangan 125 VDC, dikontrol melalui sequence turbine
di system turbine control panel. Sequence ini memonitor lube oil system
pressure dan dan shaft speed dari generator, mengaktifkan pompa auxiliary saat
generator startup. Shutdown dan pada kondisi tekanan lube oil drop diposisi 12
psig. Alarm akan berbunyi jika pompa auxiliary beroperasi saat putaran
generator pada putaran normal operasi.
GENERATOR
LUBE OIL SYSTEM OPERATION
Rujukan gambar F&ID
Dwg. 20100-01-737248, Generator Lube Oil System.
Adapun system
operasi dari generator system dapat dijelaskan sebagai berikut;
Pompa
utama lube oil menghisap oli dari tanki (reservoir) menggunakan pipa
tersendiri/terpisah dari pipa pompa auxiliary.
Check valve pada
pompa utama dan pompa auxiliary berfungsi untuk menjaga aliran lube oil pada
pipa pada saat pompa beroperasi.
Relief valve
PSV-1027 berfungsi mencegah terjadinya kelebihan tekanan oli dari sisi keluaran
pompa auxiliary jika melampui 85 psig.
Kedua pompa akan
mengalirkan lube oil, bertemu pada sebuah pipa keluaran menuju heat exchanger.
Tekanan
lube oil dijaga pada batasan 30 psig dengan menggunakan control valve PCV-1013.
Control valve memonitor tekanan lube oil pada filter lube oil disisi sebelum
heat exchanger.
Oli
yang panas dari discharge akan didinginkan oleh fin-fan heat exchanger sebelum
mengalir ke rangkaian filter lube oil. Lokasi heat exchanger lube oil berada di
auxiliary trailer. Lube oil akan melewati cooler jika thermostat control valve
TCV-1000 membaca temperature lube oil lebih besar dari 1400F. Saat
temperature lube oil bertambah pada kondisi tubine beroperasi valve akan
mengalirkan lube oil semangkin banyak menuju heat exchanger hingga pada 1400F
hampir semua lube oil akan mengalir menuju heat exchanger
Setelah melalui control valve TCV-100 lube
oil akan melewati temperature sensor TE-1025 yang akan memonitor
temperature actual lube oil, dan akan
mengaktifkan signal alarm TAH-1025 saat temperature mencapai 1600F
atau lebih dan akan menginisiasi Shutdown CDLO pada temperature 1900F
keatas.
Lube
oil yang sudah didinginkan melalui heat exchanger akan mengalir menuju filter
lube oil. Transmitter Differential Pressure PDT-0015 berfungsi memonitor differential
pressure pada filter yang akan mengirimkan signal 4-20 mA ke Turbine control
panel akan mengaktifkan alarm differential pressure PDAH-0015 jika differential
pressure mencapai 20 psid.
Differential
Pressure PDT-0026 berfungsi memonitor pressure pipa supply yang akan mengirimkan signal 4-20 mA ke
Turbine control panel akan mengaktifkan alarm PAL-0026 jika pressure berada
dibawa 25 psid. Dan menginisisasi shutdown FSLO PALL-0026 dan PAHH-0022 pada
saat pressure berada dibawah 12 psig dan 60 psig atau lebih.
Pressure
transmitter PT-0026 and monitors the supply line pressure and relays oil
pressure data in
the
form of 4–20-mA signals to the electronic control system for display on the
CRT. The control
system
activates alarm PAL-0026 at 25 psig decreasing, and initiates FSLO shutdowns
PALL-
0026
and PAHH-0026 at 12 psig decreasing and 60 psig increasing respectively.
At
the filter output, lube oil pressure is applied to pressure control valve
PCV-1013 to limit oil
pressure
to 30 psig. This valve protects against overpressure, which can force oil past
the seals in
the
generator-bearing assemblies, by porting excess oil back to the reservoir. At
this point, lube oil
also
enters the generator shaft bearing assemblies through the orifices at the
exciter and drive ends
of
the generator. RTD sensors TE-1021 TE-1022, TE-1023, and TE-1024 monitor the
temperature
of
the bearing assemblies and relay this data in the form of 4–20-mA signals to
the electronic
control
system, activating an alarm at 197 °F and initiating an FSLO shutdown at 203
°F.
Sensing
elements TE-1035 and TE-1036 monitor the temperature of lube oil leaving the
bearings
and
transmit this data in the form of 4–20-mA signals to the electronic control
system. These
sensors
activate an alarm at 189 °F and initiate an FSLO shutdown at 194 °F. Oil from
the bearing
assemblies
is gravity-drained back to the generator lube oil reservoir. Flow indicators in
each drain
line
permit visual verification of oil flow.
Level
gauge LG-1006 permits visual monitoring of the lube oil level in the reservoir,
while tank
level
transmitter LT-0001 initiates an alarm if oil level falls to 15 11/16" or
rises to 21 11/16" (as
measured
from bottom of the tank). Thermostatically controlled immersion heater HE-1005
maintains
the reservoir oil temperature at 90 °F (±8 °F). Tank temperature element
TE-1020
monitors
reservoir oil temperature and transmit this data in the form of 4–20-mA signals
to the
electronic
control system. The controls system activates alarm TAL-1020 if the oil
temperature
falls to 70 °F.